Pengorganisasian
Bimbingan dan Konseling: Perencanaan dan Personal Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah (Resume Kelompok 4)
A.
Perencanaan
Program Bimbingan dan Konseling
Penyusunan program bimbingan dan
konseling di sekolah dimulai dari kegiatan asesmen atau mengidentifikasi
aspek-aspek yang dijadikan bahan masukan bagi penyusunan program. Menurut
Dirjen PMPTK DEPDIKNAS (2007), kegiatan asesmen terdiri dari asesmen lingkungan
dan asesmen kebutuhan atau masalah peserta didik.
1.
Asesmen lingkungan meliputi kegiatan
mengidentifikasi :
a)
harapan sekolah dan masyarakat,
b)
sarana dan prasarana pendukung program,
c)
kondisi dan kualifikasi konselor,
d)
kebijakan pimpinan sekolah.
2.
Asesmen kebutuhan atau masalah peserta
didik meliputi kegiatan mengidentifikasi karakteristik peserta didik baik itu
berupa aspek fisik (kesehatan dan keberfungsiannya) maupun aspek psikologis (kecerdasan, motif
belajar, sikap dan kebiasaan belajar, minat, masalah-masalah yang dialami dan
kepribadian).
Menurut
Dirjen PMPTK DEPDIKNAS (2007) struktur pengembangan program berbasis
tugas-tugas perkembangan sebagai kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta
didik adalah rasional, visi dan misi, deskripsi kebutuhan, tujuan, komponen
program (pelayanan dasar, pelayanan responsif, perencanaan individual dan
dukungan sistem), rencana operasional, pengembangan tema atau topik,
pengembangan satuan pelayanan, evaluasi dan anggaran.