TEKNIK-TEKNIK DASAR
PEMAHAMAN INDIVIDU
(Resume Kelompok 5)
A.
Pengertian
Individu
Manusia sebagai makhluk individu
mengandung arti bahwa unsur dalam diri individu tidak terbagi, merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan. Unsur dalam diri individu yaitu unsur jasmani
dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Meskipun manusia
memiliki unsur fisik yang sama akan tetapi masing-masing memiliki keunikan yang
menjadikan perbedaan antar individu. Kita dapat membedakan seseorang dari
lainnya berdasarkan perbedaan-perbedaan yang ada, baik dari perbedaan fisik
maupun psikis.
Seorang individu adalah perpaduan
antara faktor genotip dan fenotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa
individu sejak lahir, sedangkan faktor fenotip berasal dari lingkungan. Karakteristik
yang khas dari seseorang sering disebut dengan kepribadian. Menurut Nursid
Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang
merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fisikal (fisik dan
psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang
terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika
mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan
(fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari
seseorang.
B.
Pengertian Pemahaman Individu
Menurut Aiken (1997, hlm. 454) pemahaman individu
adalah suatu cara untuk memahami, menilai atau menaksir karakteristik, potensi,
dan atau masalah-masalah gangguan yang ada pada individu atau kelompok
individu. Cara yang digunakan meliputi observasi, interview, teknik projektif,
dan beberapa jenis tes.
C. Pengumpulan
Data
1. Prinsip
Pengumpulan Data
Prinsip-prinsip pengumpulan dan penyimpanan data, yaitu:
a. Kelengkapan data
1) Data
potensi dan data kekuatan atau kecakapan-kecakapan yang dimiliknya,
2) Aspek intelektual, sosial, emosional, fisik dan motorik,
3) Kebutuhan,
4) Tantangan ancaman dan masalah yang dihadapi,
5) Karakteristik permanen ataupun temporer.
b. Relevansi data
c. Keakuratan data
Empat
hal yang berkenaan dengan pengumpulan data ini, yaitu:
1) Validitas data
2) Validitas instrumen
3) Proses pengumpulan data yang benar
4) Analisis data yang tepat
d. Efisiensi penyimpanan data
e. Efektivitas penggunaan data
2. Macam-Macam
Data
Macam-macam data:
a. Kecakapan
1) Kecakapan
petensial (potential ability)
diperoleh secara heriditer (pembawaan
kelahirannya).
a) Abilitas dasar umum (general inteligence) atau kecerdasan.
b) Abilitas dasar khusus dalam bidang tertentu (bakat, aptitudes).
2) Kecakapan
aktual (actual ability) yang
menunjukan pada aspek kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan diuji
sekarang juga. Misalnya: prestasi belajar, keterampilan, kreativitas
dan lain sebagainya.
b. Kepribadian
1) Fisik dan kebebasan
2) Psikis
3) Kegiatan : ekstrakurikuler
4) Keunggulan-keunggulan
dalam bidang: akademik. Keagamaan. Olahraga, kesenian, keterampilan, sosial,
dll.
5) Pengalaman istimewa dan prestasi yang telah diraih
6) Latar belakang
7) Agama dan moral
8) Lingkungan masyarakat
3. Sumber
Data
1. Sumber
pertama yaitu siswa itu sendiri yang dapat dilakukan melalui wawancara,
observasi ataupun teknik pengukuran.
2. Sumber
kedua yaitu orang tua siswa dan keluarga terdekat siswa, guru-guru yang pernah
mengajar dan bergaul lama dengan siswa, temannya, dokter pribadi dan sebagainya.
4. Aspek-Aspek
yang Dihimpun dalam Pengumpulan Data
Himpunan data pribadi sering
disebut cumulative record. Data pribadi siswa di sekolah, misalnya
meliputi berbagai hal dalam pokok-pokok berikut:
a.
Identitas pribadi
b.
Latar belakang rumah
dan keluarga
c.
Kemampuan mental,
bakat, dan kondisi kepribadian
d.
Sejarah pendidikan,
hasil belajar, nilai-nilai mata pelajajaran
e.
Hasil tes diagnostik
f.
Sejarah kesehatan
g.
Pengalaman
ekstrakurikuler dan kegiatan di luar sekolah
h.
Minat dan cita-cita
pendidikan dan pekerjaan/jabatan
i.
Prestasi khusus yang
pernah diperoleh
j.
Deskripsi menyeluruh
hasil belajar siswa setiapa kelas
k.
Sosiometri setiap kelas
l.
Laporan penyelenggaraan
diskusi/belajar kelompok
Selain itu, himpunan data juga
memuat berbagai karya tulis atau rekaman kemampuan siswa, catatan anekdot,
hasil inventori khusus, misalnya tentang masalah-masalah yang dialami, sikap
dan kebiasaan belajar, serta pelayanan yang pernah diterima masing-masing
siswa.
5. Hal-Hal
yang Perlu Diperhatikan dalam Pengumpulan Data
a.
Materi himpunan data
yang baik (akurat dan lengkap).
b.
Data dalam kumpulan
data harus up to date.
c.
Tersusun
dalam format-format yang teratur rapi menurut sistem tertentu.
d.
Data dalam himpunan
data itu pada dasarnya bersifat rahasia.
e.
Pengumpulan data
bukan merupakan tugas pokok konselor, hal ini hanya sebagai penunjang
pelaksanaan bimbingan.
6. Manajemen
dan Penggunaan Data
Penggunaan data dan proses bimbingan yang konsisten dan berkelanjutan
akan memberikan manfaat bagi peserta didik untuk melihat perkembangannya. Manajemen
data bisa secara manual atau bantuan komputer.
D.
Teknik
Pemahaman
1.
Pemberian Instrumen
Pertimbangan bagi konselor dalam menerapkan instrumen
yaitu :
a) Instrumen
yang dipakai haruslah yang sahih dan terandalkan
b) Konselor bertanggung jawab atas
pemilihan instrument yang akan dipakai, monitoring
pengadministrasiannya dan skoring.
c) Harus
dipersiapkan secara matang baik
instrumen maupun peserta didik.
d) Pemahaman terhadap klien
hendaknya tidak hanya didasarkan atas data tunggal.
e) Data yang diperoleh dari instrumen hanya penunjang
pelayanan bimbingan dan konseling.
2. Instrumen
Tes
Ada tiga fungsi penggunaan tes
dalam konseling yaitu: sebagai alat diagnostik, menemukan minat dan nilai , dan
membuat prediksi tingkah laku.
Dalam memilih tes untuk konseling, beberapa hal yang
harus diperhatikan antara lain:
a) Standar
tes yang digunakan
b) Memilih
waktu penggunaan tes secara teapt
c) Memilih
topic tes
d) Partisipasi
klien dalam memilih tes
e) Prosedur
pemilihan tes
Prinsip-prinsip
penggunaan tes berikut:
a)
Mengetahui tes secara
menyelurh
b)
Penjajagan terhadap
alasan klien menginginkan dan pengalaman klien dalam tes-tes yang pernah
dialaminya
c)
Perlu pengaturan
pertemuan interpretasi tes
d)
Arti skor tes harus
dibuat secepatnya dalam diskusi
e)
Kerangka acuan hasil
tes hendanya dibuat dengan jelas
f)
Hasil tes harus
diberikan kepada klien (dalam bentuk buku skor)
g)
Hasil tes harus selalu
terjabarkan
h)
Konselor hendaknya
bersikap netral
i)
Konselor hendaknya
memberikan interpretasi secara berarti dan jelas
j)
Tes
harus memberikan prediksi dengan tepat
k)
Dalam tahap
interpretasi tes, perlu adanya partisipasi dan evaluasi dari klien
l)
Interpretasi skor yang
rendah kepada klien normal hendaknya dilakukan dengan hati-hati
Kegunaan berbagai tes itu ialah
membantu konselor dalam:
a) Memperoleh
dasar-dasar pertimbangan
b) Memahami
sebab-sebab terjadinya masalah diri individu
c) Mengenali
peserta didk yang memiliki
kemampuan yang sangat tinggi dan sangat rendah yang memerlukan bantuan khusus
d) Memperoleh
gambaran tentang kecakapan, kemampuan, atau keterampilan seseorang individu
dalam bidang tertentu.
Adapun beberapa instrument tes
yaitu sebagai berikut:
a) Tes
Intelegensi (Kecerdasan)
b) Tes
Bakat antara lain rekonik, tes bakat musik, tes bakat artistic, tes bakat klerikal
(perkantoran), tes
bakat yang multifactor (mengukur berbagai kemampuan khusus)
c) Tes
prestasi belajar (Achivement Tests)
yaitu tes diagnostik, tes prestasi belajar
kelompok yang baku, tes
prestasi belajar yang disusun oleh para guru.
3.
Instrumen Nontes
Berikut ini beberapa bentuk instrumen nontes yaitu
sebagai berikut:
a) Catatan
anekdot
b) Angket
c) Daftar
cek
d) Autobiografi
(riwayat atau karangan) dan catatan harian
e) Sosiometri
4.
Teknik Wawancara
a) Kelebihan wawancara:
1) Merupakan teknik yang paling tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi murid
secara mendalam
2) Dapat dilakukan terhadap setiap tingkatan umur
3) Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi
4) Digunakan
untuk pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain.
b) Kelemahan wawancara:
1) Tidak efisien, yaitu tidak bisa menghemat waktusacara singkat
2) Sangat tergantung pada kesediaan kedua belah pihak
3) Menuntut penguasaan bahasa dari pihak pewawancara
Dalam bimbingan dan konseling dikenal beberapa macam wawancara, yaitu:
a) Wawancara pengumpulan data (informational interview)
b) Wawancara konseling (counseling interview)
c) Wawancara disiplin (diciplinary interview)
d) Wawancara penempatan (placement interview)
5.
Observasi(pengamatan)
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Dilakukan sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu.
b) Direncanakan secara sistematis.
c) Hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengan tujuan.
d) Perlu diperiksa ketelitiannya.
Teknik observasi dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa jenis:
a) Observasi sehari-hari (daiily observation)
b) Observasi sistematis (systematic observation)
c) Observasi partisipatif (participative observation)
d) Observasi non-partisipasif (non participative observation)
6. Studi
Kasus
Dalam melaksanakan studi kasus ini dapat ditempuh
langkah-langkah:
a) Menentukan murid yang bermasalah
b) Memperoleh data
c) Menganalisis data
d) Memberikan layanan bantuan
7. Konferensi
kasus
Konferensi kasus merupakan suatu pertemuan diantara
beberapa unsur di sekolah untuk membicarakan seorang atau beberapa murid yang
mempunyai masalah. Unsur-unsur yang dapat turut berpartisipasi dalam konferensi
kasus dapat terdiri atas, konselor, guru-guru yang mengenal benar murid yang
menjadi kasus, kepala sekolah, psikolog, dokter, petugas perpustakan, orang tua
siswa atau personel lain yang mengenal dekat dengan murid.
Sumber
:
Makalah
kelompok 5 pendidikan matematika A 2012.
ion titanium hair color from white, white and black.
BalasHapusion titanium hair color from white, white and womens titanium wedding bands black. · black; white; white; venza titanium glow white; remmington titanium gray. · black; white; white; white; red; brown. · black; white; red; titanium grades white; white; white. · columbia titanium pants black; white; white; red
e347w3vglzm219 dog dildo,dildos,Wand Massagers,Wand Massagers,Male masturbators,wholesale sex toys,vibrators,finger vibrator,horse dildo i324c3dpvkq364
BalasHapus