Kamis, 05 Maret 2015

KONSEP DASAR BIMBINGAN dan KONSELING (resume kelompok 2)

KONSEP DASAR BIMBINGAN dan KONSELING

A.      Fungsi Bimbingan dan Konseling
Menurut Tohirin (2007:29) Pelayanan bimbingan dan konseling khususnya di sekolah atau madrasah memiliki sembilan fungsi. Berikut ini akan dipaparkan penjelasannya. 
1.      Fungsi Pencegahan (Preventif)
Mencegah timbulnya berbagai masalah pada diri siswa yang dapat mengganggu, menghambat, maupun menimbulkan kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
2.      Fungsi Pemahaman
Memberikan pemahaman tentang diri siswa beserta permasalahannya dan juga lingkungannya oleh siswa dan oleh pihak-pihak yang membantunya.
3.      Fungsi Pengentasan
Membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa, baik dalam sifatnya, jenisnya, maupun bentuknya.
4.      Fungsi Pemeliharaan
Menghasilkan terpeliharanya berbagai potensi dan kondisi positif siswa dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan.
5.      Fungsi Penyaluran
Memberikan bantuan kepada siswa untuk menyalurkan ke arah kegiatan atau program yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal.
6.      Fungsi Penyesuaian
Membantu siswa memperoleh penyesuaian diri secara baik dengan lingkungan terutama lingkungan sekolah/ madrasah bagi siswa.
7.      Fungsi Pengembangan
Membantu para siswa dalam mengembangkan keseluruhan potensinya secara lebih terarah.
8.      Fungsi Perbaikan (kuratif)
Membantu siswa yang memiliki masalah untuk memecahkannya. Sehingga diprioritaskan bantuan kepada siswa yang memiliki masalah.
9.      Fungsi Advokasi
Pembelaan terhadap siswa dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi secara optimal.
B.      Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling
Menurut Arifin dan Eti Kartikawati (1994) dalam Tohirin (2007:69) ada empat bagian mengenai prinsip dalam melaksanakan bimbingan dan konseling. Berikut ini akan dipaparkan penjelasannya. 
1.         Prinsip-prinsip Umum
a)    Bimbingan harus berpusat pada  siswa  yang dibimbingnya.
b)   Bimbingan diarahkan untuk memberikan bantuan agar siswa  yang dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.
c)    Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan siswa  (siswa) yang dibimbing.
d)   Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku siswa.
e)    Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan yang dirasakan siswa  yang dibimbing.
f)    Upaya pemberian bantuan (pelayanan bimbingan dan konseling) harus dilakukan secara fleksibel (tidak kaku).
g)   Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program pendidikan dan pembelajaran di sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
h)   Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling dan pelaksanaannya harus bekerja sama dengan berbagai pihak yang terkait.
i)     Adanya penilaian atau evaluasi secara teratur dan berkesinambungan.

2.         Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Siswa
a)    Pelayanan bimbingan dan konseling harus diberikan kepada seluruh siswa.
b)   Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa  atau siswa.
c)    Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
d)   Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah atau di madrasah harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan siswa yang bersangkutan beragam dan luas.
e)    Keputusan akhir dalam proses bimbingan dan konseling dibentuk oleh siswa  sendiri.
f)    Siswa  yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-angsur dapat menolong dirinya sendiri.

3.         Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Guru BK
a)    Guru BK harus melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya masing-masing. 
b)   Guru BK di sekolah atau madrasah dipilih atas dasar kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya.
c)    Guru BK harus senantiasa berusaha mengembangkan diri dan keahliannya melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, penataran, workshop, dan lain sebagainya.
d)   Guru BK hendaknya selalu mempergunakan berbagai informasi yang tersedia tentang siswa yang dibimbing beserta lingkungannya.
e)    Guru BK harus menghormati dan menjaga kerahasiaan informasi tentang siswa yang dibimbingnya.
f)    Guru BK dalam melaksanakan tugasnya hendaknya mempergunakan berbagai metode dan teknik.

4.         Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan dengan Organisasi dan Administrasi Bimbingan dan Konseling
a)    Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.
b)   Pelaksanaan bimbingan dan konseling harus ada di kartu pribadi bagi setiap siswa.
c)    Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
d)   Harus ada pembagian waktu antar Guru BK.
e)    Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu  atau kelompok.
f)    Dalam menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling, sekolah atau madrasah harus bekerja sama dengan berbagai pihak.
g)   Kepala sekolah (madrasah) merupakan penanggung jawab utama dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah.

C.      Asas-asas Bimbingan dan Konseling
Menurut Prayitno (1983: 6-12 dan 2004: 114-120) dalam Dewa Ketut (2008:14) Beberapa asas yang perlu diterapkan dan diingat dalam bimbingan dan konseling yaitu : asas kerahasiaan, asas kesukarelaan, asas keterbukaan, asas kekinian, asas kemandirian, asas kegiatan, asas kedinamisan,  asas keterpaduan,  asas kenormatifan, asas keahlian, asas alih tangan dan asas tut wuri handayani.

D.     Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling
Ruang lingkup bimbingan dan konseling ditinjau dari segi fungsi, segi sasaran, segi pelayanan dan segi masalah. Dalam segi sasaran, pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah diperuntukkan bagi semua siswa dengan tujuan agar siswa secara individual mencapai perkembangan yang optimal melalui kemampuan pengungkapan-pengenalan-penerimaan diri dan lingkungan, pengambilan keputusan,pengarahan diri, dan perwujudan diri. Dalam segi pelayanan, ada berbagai strategi pelayanan yang diberikan yaitu pelayanan orientasi, pelayanan informasi, pelayanan penempatan dan penyaluran, pelayanan pembelajaran, pelayanan konseling perorangan, pelayanan bimbingan kelompok, pelayanan konseling kelompok, aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling, penyelenggaraan himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah dan alih tangan kasus. Kemudian dari segi masalah mencakup empat bidang yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir.

E.      Kaitan antara Bimbingan dan Konseling dengan Kurikulum 2013
Tugas khusus guru BK dalam pelayanan BK pada Kurikulum 2013 antara lain:
1.    Di SMP/MTs, guru BK harus membantu siswa dalam memilih mata pelajaran yang harus dipelajari dan diikuti selama pendidikan dan menyiapkan pilihan studi lanjutan.
2.    Di SMA/MA dan SMK, guru BK harus membantu siswa dalam memilih dan menentukan:
a)    Arah peminatan kelompok mata pelajaran
b)   Arah pengembangan karir
c)    Menyiapkan diri serta memilih pendidikan lanjutan ke perguruan tinggi sesuai dengan kemampuan dasar, umum, bakat, minat, dan kecerdasan pilihan masing-masing siswa.

REFERENSI :
Kelompok 1. (2015). Makalah. KONSEP DASAR BIMBINGAN dan KONSELING
. Bandung: -.
Sukardi, Dewa Ketut dan Desak P.E. Nila Kusmwati. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Syamsu, Yusuf dan A. Juntika Nurihsan. (2009). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rosda
Tohirin. (2007). Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sudrajat, Akhmad.2014. Pelatihan BK Dalam Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia: https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2014/08/14/download-materi-pelatihan-bk-dalam-kurikulum-2013/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar